Kenapa di gagas Unej Mengajar?
Tidak terasa sudah setahun lebih saya berpengabdian melalui Unej Mengajar. Begitu banyak pengalaman unik dan luar biasa yang saya alami mulai dari awal di gagas sampai pergantian sahabat seperjuangan saat ini.
Memang secara langsung siapapun
yg tergabung dalam gerakan sosial ini termasuk saya sendiri tidak mendapat
keuntungan materi, malahan ngeluarin dari kantong pribadi. Tapi setelah saya
berpikir labih jauh dan lebih dalam lagi, sejak saya suka berkesibukan utamanya
melalui gerakan sosial ini saya mendapat benefit yang sangat besar dan banyak
yang sebelumnya tidak pernah saya duga.
Teringat 3 tahun yang lalu saat
pertama saya menginjakkan kaki di kampus ini, saya pun bertekad dan berkomitmen
untuk berbuat sesuatu terhadap kampus ini. saya akan mengukir banyak sejarah
hidup di kampus ini. maklum, saya di terima di kampus ini melalui tes terakhir
dari banyak tes yang saya jalani di berbagai universitas. Dan karena itulah
saya bertekad akan membalas budi karena sudah diterima menjadi mahasiswa di
kampus ini.
Setahun berlalu saya belum
menepati tekad itu, saya masih sibuk dengan kegiatan belajar saja sa,a seperti
mahasiswa angkatan pertama lainnya. Namun tetap melekat dalam benak ini tekad
untuk balas budi pada kampus. Dan Alhamdulillah akhir semester IV dengan modal
nekat saya dan teman-teman sepenggagasan memulai gerakan sosial ini. selama 6
bulan berlalu gerakan ini berjalan tanpa sepengatahuan pihak universitas,
soalnya saya kawatir nantinya gerakan ini tidak akan di dukung. Dan
Alhamdulillah berkat Tuhan yang Maha Esa dan kerja keras teman-teman
sepenggagasan, gerakan ini di launching langsung oleh rektor Unej saat
Dies Natalis UNEJ ke-48.
Benefit lain yang saya dapatkan
melalui gerakan sosial ini adalah networking. Saya bisa berjejaring
dengan berbagai instansi, tokoh, komunitas, wartawan, dan banyak sahabat baru,
atau pihak lain baik dalam skala nasional dan internasional.
Sempat juga berdiskusi dengan beberapa tokoh nasional walaupun melalui email, skype, fb, dan media lainnya. Pernah juga mengadakan pelatihan online yang pembicaranya ada di Belanda dan Rusia. Mengikuti konfrensi di Turki sekaligus bonus jalan-jalan , tergabung dalam Ashoka Young Change Maker yang di undang ke Jakarta untuk menghadiri inagusrasi selama 3 hari, silaturrahim ke beberapa pesantren di Jember, mengisi acara di radio, nongol di Koran, dan tentu banyak bonus lain yang manfaat bisa saya rasakan sampai saat ini dan esok hari.
Saya tidak pernah kawatir mimpi-mimpi dan harapan saya sebelumnya terganggu karena banyaknya aktifitas dalam gerakan sosial ini. dan Alhamdulillah dg optimisme yg tinggi justru saya bisa merealisasikannya karena saya aktif menjadi relawan gerakan ini.
Melalui gerakan ini, saya banyak belajar dan dituntut cepat beradaptasi dengan banyak manusia dari berbagai latar belakang dan karakter yang berbeda, yang tidak saya dapatkan dalam bangku kuliah, karena sejatinya manusia itu adalah mahluk sosial, dan tentu menjadi kebanggaan tersendiri saya bisa berkesibukan dalam gerakan sosial.
Tulisan ini saya persembahkan untuk semua sahabat yang senang berkebaikan dan bersosial. Terlalu banyak masalah di sekitar kita jika kita menunggu kaya untuk berbagi dan menunggu menjadi orang besar untuk turun tangan. Karena sebenarnya kita bisa jika kita mau.
Salam mengabdi dari Unej Mengajar
untuk Jember dan Indonesia…J
Jember, 20
November 2013
Mohammad Abdul
Azis
(Mahasiswa FKIP Unej semester VII)
(Mahasiswa FKIP Unej semester VII)
Komentar
Posting Komentar