Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2013

Gerakan UJAR Ajak Anak-Anak Berani Bermimpi Di Hari Anak Nasional 2013

Gambar
Dikutip dari Website UNEJ (www.unej.ac.id) 30 Juli 2013. Banyak cara yang ditempuh dalam memperingati Hari Anak Nasional, seperti salah satunya yang dilakukan oleh para Relawan Gerakan Universitas Jember Mengajar (UJAR), dengan mengajak anak-anak Kelompok Belajar Al Amien Desa Wonojati Kecamatan Jenggawah untuk berani bermimpi. “Kami mencoba memberikan suasana baru dalam memperingati Hari Anak Nasional, langkah sederhana namun berarti dengan mengajak anak-anak berani bermimpi,” kata Nur Aliyah salah seorang relawan Gerakan UJAR. Gagasan para relawan Gerakan UJAR ini bertolak dari kondisi anak-anak di Desa Wonojati yang sebagian besar dalam kondisi ditinggalkan oleh salah satu atau bahkan kedua orang orang tuanya untuk mengadu nasib di luar negeri. “Maka tidak heran jika masalah pendidikan menjadi yang nomor kesekian di sini,” jelas M. Zainuri, mahasiswa FKIP Pendidikan Bahasa Inggris. Untuk diketahui, Relawan Gerakan UJAR sejak Maret 2013 lalu aktif mendampingi anak-anak Desa W

UNEJ MEngajar goes to Ashoka Young Changes Maker

Gambar
Dikutip dari Website Ashoka Indonesia, www.ashoka.or.id Posted on:  Mei 14th, 2013 Jember duduk di peringkat satu buta huruf di Jawa Timur pada 2010. Padahal ada banyak universitas–baik negeri maupun swasta–dan mahasiswa. Mohammad Abdul Azis miris dengan fakta ini. Apalagi ketika dia berkeliling ke pelosok Jember. Dia menjumpai banyak sekolah yang kekurangan guru, seperti yang ia baca di koran-koran. Bahkan, di sebuah sekolah cuma ada empat orang guru yang mengajar 120 murid Azis bersama dengan salah seorang temannya sama-sama kuliah di Universitas Jember (Unej) menggagas gerakan sosial, UJAR (Unej Mengajar). Azis mengajak teman-temannya dari berbagai fakultas di kampus Unej untuk bergabung di UJAR. Terinspirasi dari gerakan Indonesia Mengajar Anies Baswedan, UJAR merupakan gerakan sosial oleh mahasiswa Universitas Jember dengan fokus kegiatan di wilayah Jember. Kegiatan utama UJAR meliputi penyuluhan kesehatan, distribusi buku, Unej mengajar for scholarship (memberikan beasis

Gerakan UJAR Kini Garap Pesantren

Gambar
Dikutip dari Website UNEJ (24 Juni 2013) Setelah aktif memberikan pencerahan berupa kegiatan belajar mengajar kepada anak-anak di daerah Bintoro dan Mayang, kini Gerakan Universitas Jember Mengajar (UJAR) meluaskan lahan pengabdiannya dengan menggarap kalangan pesantren. Kali ini yang dipilih adalah Pondok Pesantren (PP) Al Hasan, yang terletak di Dusun Kemiri, Kecamatan Panti Jember. Tidak tangung-tanggung, ada 22 orang sobat UJAR yang tutur serta memberikan penyuluhan kesehatan dan pemberian motivasi kepada para santri PP Al Hasan (15-16/6). “Kami berusaha meluaskan lahan pengabdian dengan masuk ke pesantren. Sebagai langkah awal kami  kulonuwun  dengan kegiatan penyuluhan kesehatan dan pemberian motivasi dulu,” jelas Abdul Aziz, Direktur Gerakan UJAR. Selama dua hari Aziz dan kawan-kawannya yang tergabung dalam Tim Frontier UJAR ikut merasakan keseharian kehidupan pesantren. “Kami ikut dalam ritme pesantren, termasuk ikut pengajian setiap sehabis sholat shubuh yang mengkaji

Universitas Jember Mengajar (UJAR) Goes International

Gambar
Dikutip dari Website UNEJ (8 Mei 2013) Gerakan Universitas Jember Mengajar (UJAR) yang digagas oleh para mahasiswa Kampus Tegalboto ternyata mendapatkan apresiasi dari banyak pihak, termasuk dari kalangan internasional. Buktinya Gerakan UJAR diundang dalam ajang  “International Conference On Innovations and Challenges in Education”  yang diadakan oleh Fakultas Pendidikan Dumlupinar University, Kutahya, Turki pada 26-28 April lalu. Hadir dalam kegiatan ini Direktur UJAR, Abdul Aziz. “Awalnya kami mengetahui ada kegiatan konferensi ini dari internet. Kemudian kami mengirimkan karya ilmiah mengenai program UJAR kepada panitia pada awal bulan April. Ternyata karya ilmiah kami berjudul  Universitas Jember Mengajar, Innovation of Social Student Movement from University of Jember Based on Education That Aims to Elevate The Illiteracy In Jember, Indonesia  diterima oleh panitia,” kata Abdul Aziz memulai kisahnya sampai akhirnya bisa berkunjung ke Turki.  Dari 200 karya ilmiah yang dit

Pengalaman Abdul Aziz, Direktur UJAR Di Turki : Ditraktir Makan Fans Fenerbahce

Gambar
Dikutip dari Website UNEJ (Jember, 10 Mei 2013) Dapat berkunjung ke Turki bagi Abdul Aziz, Direktur Gerakan Universitas Jember Mengajar (UJAR) adalah sebuah pengalaman yang luar biasa. Selama tiga hari Aziz, mewakili gerakan UJAR menghadiri ajang “International Conference On Innovations and Challenges in Education”  yang diadakan oleh Fakultas Pendidikan Dumlupinar University, Kutahya, Turki pada 26-28 April lalu. Selain mendapatkan pengalaman bertemu, berdiskusi dan saling tukar pengalaman dengan peserta dari berbagai negara, Aziz juga berkesempatan berkunjung ke beberapa lokasi wisata dan yang paling mengesankan adalah dapat merasakan keramah tamahan penduduk Turki. “Saya terkesan sekali dengan keramah tamahan dan sambutan hangat dari masyarakat Turki selama di sana,” ujar Aziz.  Aziz pantas kagum dengan keramah tamahan masyarakat Turki, pasalnya selama di Turki, dirinya yang tidak faham Bahasa Turki banyak mendapatkan pertolongan saat mendapatkan masalah. Contohnya saat d

Buta huruf tinggi, Unej gerakkan peduli mengajar

Gambar
Dikutip dari media Online Nasional SindoNews.com (Rabu, 3 Oktober 2012) Ujar memberikan penyuluhan kesehatan Sindonews.com  - Menyusul tingginya angka buta huruf di Jember, Jawa Timur, mahasiswa Universitas Jember (Unej) melakukan gerakan 'Unej Mengajar'. Gerakan ini merupakan bentuk keprihatinan tingginya angka buta huruf tersebut. "Kami akan bertekad membantu pendidikan dengan penuntasan buta aksar semampu kami," kata Direktur Unej Mengajar Abdul Aziz, Rabu (3/10/2012). Dia menambahkan, gerakan relawan yang diakuinya banyak terinspirasi Gerakan Indonesia Mengajar yang digagas oleh Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan itu. Dia mengaku, sudah memulai merintis kegiatannya sebulan lalu yang dipusatkan di SDN Darsono 4 Kecamatan Kecamatan Arjasa. "Ada sepuluh orang yang membantu proses belajar di SD yang memiliki 120 siswa namun hanya memiliki empat guru ini. Waktu itu yang terpikirkan adalah apa kontribusi nyata kami sebagai mahasiswa Unej kepada mas

SETAPAK MENGGAPAI ASA

Gambar
              Kami bersyukur telah diberi kepercayaan untuk mengabdikan diri sebagai tenaga pendidik disebuah SD di daerah Bintoro sana. Kami bangga telah diberi kepercayaan besar oleh para pengurus di UJAR. Meski kami bukan orang-orang hebat, meski kami hanya para mahasiswa yang sebenarnya juga tengah merintis diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik, namun kami terus berusaha memaksimalkan kemampuan kami untuk berbagi. Perjalanan menuju SD binaan (SD Bintoro V) memang tak bisa dibilang mudah. Kami harus melewati berkilo-kilo meter jalanan rusak yang akan berubah menjadi aliran sungai jika hujan. Kami juga harus berjalan kaki untuk mencapai SD sebab kami tak berani mengambil resiko terpeleset dan jatuh kejurang yang berada disebelah kiri jalan bila menaiki motor. Tak mudah memang. Namun ketika bertemu mereka, anak-anak polos yang sederhana namun penuh potensi, yang dengan keceriaannya menyambut kami dengan hangat. Semua peluh itu seolah terbayarkan. Terdengar klise mungkin,

THE LAST DAY, FOR THE NEXT DAY

Gambar
Setiap kisah akan dimulai dengan sebuah tantangan. Namun bagaimana tantangan itu akan terjawab dan bagaimana kisah itu akan berakhir, semua tergantung pada bagaimana sikap para pemain didalamnya dalam menghadapi setiap permasalahan. Sebenarnya kami lupa kapan tepatnya kami pertama kali menginjakkan kaki di SD Bintoro V. namun kami belum lupa bagaimana perasaan kami saat pertama kali sampai disana. Rasa lelah dan napas yang putus-putus langsung terlupa saat melihat wajah girang mereka bertemu kami. Hari itu kami sejenak lupa bahwa kami adalah seorang mahasiswa . Hari itu kami sejenak lupa pada berbagai kesibukan dan permasalahan yang harus segera kami tangani sebagai mahasiswa. Hari itu, kami kembali pada lingkungan kami dulu, lingkungan anak-anak. Hari itu kami melepas segala JAIM kami, dan berbaur dengan mereka, dan tertawa bersama mereka. Sejenak, kami lupa pada jalan terjal yang kami lewati selama perjalanan menuju SD ini. Pada hari-hari selanjutnya kami akan dikejar pertan

(Bukan) Hari Terakhir

Gambar
Pagi itu hujan baru saja mengguyur, membuat jalanan basah dan udara sejuk. Seperti biasa, beberapa Sobat Pengajar berkumpul di depan jalan masuk utama kampus hijau kami. Selanjutnya kami berangkat dengan mengendarai motor menuju sebuah bagian kecil dari Kabupaten Jember. Bintoro nama tempat itu. Bagian kecil itu sudah tidak asing lagi bagi kami, Sobat Pengajar 1 UNEJ Mengajar. Sejak akhir tahun lalu kami ditugaskan untuk mengabdikan ilmu di tempat itu. Sebuah tempat yang pada nantinya akan menjadi kenangan manis pada ingatan kami. Kenangan mengenal bocah-bocah calon penerus bangsa yang penuh semangat, kenangan menelusuri jalan menuju Bintoro yang terjal, kenangan semangat berjalan kaki dengan tanjakan yang licin dan turunan yang curam, serta kenangan-kenangan lain yang pernah terjadi di Bintoro. SD Negeri Bintoro 5, sebuah sekolah dasar satu atap dengan SMP dan TK, berada pada (kurang lebih) 15 kilometer ke arah utara dari pusat kota Jember. Minim sarana dan prasarana memang, n