THE LAST DAY, FOR THE NEXT DAY


Setiap kisah akan dimulai dengan sebuah tantangan. Namun bagaimana tantangan itu akan terjawab dan bagaimana kisah itu akan berakhir, semua tergantung pada bagaimana sikap para pemain didalamnya dalam menghadapi setiap permasalahan.
Sebenarnya kami lupa kapan tepatnya kami pertama kali menginjakkan kaki di SD Bintoro V. namun kami belum lupa bagaimana perasaan kami saat pertama kali sampai disana. Rasa lelah dan napas yang putus-putus langsung terlupa saat melihat wajah girang mereka bertemu kami. Hari itu kami sejenak lupa bahwa kami adalah seorang mahasiswa . Hari itu kami sejenak lupa pada berbagai kesibukan dan permasalahan yang harus segera kami tangani sebagai mahasiswa. Hari itu, kami kembali pada lingkungan kami dulu, lingkungan anak-anak. Hari itu kami melepas segala JAIM kami, dan berbaur dengan mereka, dan tertawa bersama mereka. Sejenak, kami lupa pada jalan terjal yang kami lewati selama perjalanan menuju SD ini.
Pada hari-hari selanjutnya kami akan dikejar pertanyaan apakah kami akan sanggup untuk kembali senam jantung karna harus melewati jalan terjal dan tak mudah. Kami selalu berdo’a semoga saja hari tak hujan agar jalan yang akan kami lewati tak semakin licin dan tak semakin sulit untuk dilewati. Namun tak jarang do’a tersebut tak terkabul. Tak sekali dua kali kami terjatuh dan terpeleset. Keraguan-keraguan itu akan selalu menghantui kami. Namun keraguan-keraguan itu tak lantas membuat kami menyerah. Sebab ketika kami sampai dan bertemu mereka anak-anak SD Bintoro V, segala lelah itu terlupakan.
Semakin lama kami semakin mengenal mereka. Dan kami menjadi semakin dekat. Dikelas 1 ada Diva, anak yang paling kecil dikelas namun paling nyaring suaranya. Dia bahkan mampu membuat seisi kelas ikut bernyanyi bersamanya. Kami yakin suatu saat nanti dia akan menjadi wanita cantik yang berpengaruh. Dikelas dua ada Paiman yang akan tetap berusaha untuk belajar agar bisa. Dia bahkan bersedia pulang terlambat hanya agar dia bisa diajari lebih banyak. Ada juga Yanto, meski dia tak memiliki tubuh yang lengkap sejak lahir, namun itu tak lantas membuatnya menyerah. Meski dia sedikit pendiam, namun kami tahu bahwa dia anak yang pintar. Dikelas 3 ada Laila, gadis pintar yang manis.
Kelas 4 adalah kelas yang paling banyak dihuni oleh anak laki-laki. Dikelas ini hanya terdiri dari 7 anak laki-laki dan 3 anak perempuan. Anak-anak itu yaitu: Didin, Riki, Mahendra, si kembar Ahmad dan Mustaji, Pras, dewi, dll. Kami akui bahwa anak-anak ini amat hiperaktif bahkan terlalu hiperaktif sampai-sampai kami kebingungan menghadapi mereka. Namun tak dapat kami pungkiri bahwa mereka adalah anak-anak yang cerdas. Benar-benar cerdas. Dan salah satu cara kami untuk mengembangkan kecerdasan mereka adalah dengan memberikan materi dengan metode pembelajaran yang berbeda seperti games, teka-teki silang berbasis materi, dll. Satu hal yang membuat kami tersanjung adalah, meski mereka telihat tak tertarik dan terkadang tak menghirukan kami didalam kelas, namun mereka selalu berlari dan menyambut kedatangan kami. Hal itu benar-benar memberi kami motivasi untuk kembali lagi minggu depannya.
Kelas 5 adalah kelas yang paling banyak penghuninya. Mereka adalah kelas yang paling bersemangat untuk belajar, terutama bahasa inggris. Setiap hari sabtu tak jarang kami dengar suara kompak mereka bernyanyi lagu bahasa inggris. Ada seorang anak bernama hotim, dia adalah penyalur semangat dalam kelas ini. Layaknya anak-anak lain mereka menyukai hal-hal yang baru. Awal mengajar bahasa inggris di kelas ini membuat mereka sedikit shock , namun ketika metode pembelajarannya diubah menjadi lebih bermakna dan menyenangkanmisalnya melalui games dan pengalaman pribadi, semangat belajar mereka tidak terbendung lagi. Hal ini terbukti bahwa mereka selalu menanyakan kapan kakak ujar akan dalatng kembali.
Kelas 6 adalah kelas yang paling tenang dan penurut. Entah karena kebanyakan anak-anak dikelas ini memang pendiam atau karna mereka gugup menghadapi ujian akhir. Namun kelas ini tak bisa dibilang benar-benar sepi sebab ada satu anak perempuan dengan suara melengking yang menghuni kelas ini. Namanya Rohmatun, sikembar yang sejak lahir terpisah dari saudara kembarnya. Namun itu tak lantas membuatnya sedih. Dia tetap menjadi anak yang berani berekspresi dan berpendapat. Dikelas ini juga firoh yang jago MTQ, meski pendiam, namun suaranya sungguh merdu. Ada juga Iklil Sadad, murid paling malas dikelas, namun itu tak menutup kenyataan bahwa dia adalah murid paling pintar dan cerdas dikelas. Bahkan sang ibu mengeluhkan putranya yang tak pernah belajar dirumah. Kami sempat heran, tak belajar saja dia sudah pinta, apalagi kalau belajar? Kami kembali menyayangkan kurangnya sarana dan prasarana untuk mereka. Karena kami yakin mereka punya potensi besar untuk menjadi orang-orang hebat.
Dan tak terasa kami sampai pada hari terakhir kami sebagai sobat pengajar angkatan satu disana. Karena mereka sudah melaksanakan ujian jadi tak ada materi yang perlu mereka pelajari saat itu. Kami memutuskan untuk mengadakan lomba poster bertemakan lingkungan. Kami juga menyiapan reward untuk para pemenang. Setiap kelompok hanya terdiri dari 4 orang dan harus terdiri minimal dari dua kelas yang berbeda agar lomba ini menjadi adil dan seimbang. Perlombaan berlangsung seru dan menyenangkan.
Setelah para pemenang diumumkan dan hadiah diberikan, kami pun berfoto bersama. Saat pulang kami memutuskan untuk mengunjungi beberapa anak didik kami dirumah mereka, saat itu kami juga mengajak beberapa anak untuk berjalan-jalan sebentar. Kami jelaskan pada mereka bahwa ini adalah hari terakhir kami dan kami tidak akan kesana lagi karna tugas kami akan digantikan oleh orang-orang baru. Tadinya mereka terlihat heran, bingung dan tak mengerti. Namun kami berusaha membesarkan hati mereka bahwa kami akan tetap mengunjungi mereka jika sempat. Kami bahkan memberikan no. ponsel kami agar kami dan mereka dapat saling berhubungan.
Yaaa,,, tak terasa pengabdian kami akan segera berakhir. Tak terasa ini adalah hari terakhir kami. Melihat mereka, kami yakin bahwa kami pasti akan merindukan mereka. Kami pasti akan merindukan semangat yang mereka tularkan dan menjadi motivasi untuk kami.

Ini adalah saat-saat terakhir kami, namun ini akan men jadi awal bagi sobat pengajar angkatan 2. Kami belum memberi banyak, namun kami telah melakukan yang terbaik yang kami bisa. Maka kami amat berharap semoga para sobat pengajar angkatan 2 bisa memberikan yang lebih baik dan lebih banyak dari kami. Kami berharap para SP 2 tidak menyerah dalam menjalani masa pengabdian 6 bulan kedepan. Karena sekali kalian mengenal mereka, kalian pasti akan rindu untuk kembali bertemu mereka. Salam Ujar! Bersama Kita bisa!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGUMUMAN LOLOS SELEKSI BERKAS OPEN RECRUITMENT SOBAT PENGAJAR 13

PENGUMUMAN LOLOS TAHAP MICROTEACHING 1 OPEN RECRUITMENT SOBAT PENGAJAR 13 UKM UNEJ MENGAJAR

Pengumuman Lolos Seleksi Tahap Wawancara Calon Sobat Pengajar 13