Filosofi Hidup (Belajar dari Alam)

Assalamualaikum Wr. Wb., Sobat
Pernahkah kalian merasakan berada di puncak kejayaan? Saya rasa kita semua pernah merasakan bagaimana bahagianya berada di puncak kejayaan. Puncak kejayaan dapat diibaratkan puncak tertinggi dari sebuah gunung, untuk mencapainya saja kita butuh perjuangan, keberanian, kekuatan, dan bekal. Sebagian orang mungkin pernah berpikir mendaki gunung itu tidak ada gunanya, tapi marilah kita buka kedua mata ini untuk melihat lebih jelas arti dari sebuah pendakian gunung itu sendiri. Jalan yang dilalui memang tidak mudah dalam mendaki gunung, dalam hal ini rasa kekeluargaan dan peduli kepada sesama pendaki itu penting saat kita berada di alam. Mencapai puncak gunung itu tidak semudah yang dibayangkan. Ketika kita mendaki gunung ada saat  kita harus menaiki sebuah bukit dan ada saat dimana kita harus turun. Jalan yang dilewati pun tidak selalu mulus, ada pasir yang membuat kaki terasa berat, batu tajam yang siap melukai tubuh kita, lumpur yang licin. Sedikit saja tidak hati-hati dalam berpijak pasti akan tergelincir dan terjatuh kedalam jurang yang cukup dalam. Perjalanan panjang dan melelahkan yang telah dilalui akan terbayarkan oleh keindahan pemandangan dari puncang gunung tertinggi.

Seperti itulah hidup kita, sama seperti saat kita mendaki sebuah gunung. Batu tajam dapat diibaratkan omongan orang lain yang bururk tentang hidup kita. Buang bagian negatifnya dan ambillah sisi positif dari ucapan tersebut. Ibarat tergelincir saat mendaki, seperti itulah rasanya saat kita mengalami kegagalan. Rasa ingin menyerah, putus asa pasti terbesit dalam pikiran kita tetapi bukan berarti kita tidak mengalami perkembangan, melainkan justru kita sedang mengalami pertumbuhan yang luar biasa didalam diri kita. Ketika kita lelah dan hampir menyerah dalam menghadapi kerasnya kehidupan, jangan pernah terbesit untuk menyerah. Bangkit dan raihlah impian tersebut dengan rasa percaya diri, dan penuh tanggung jawab. Pemandangan di atas puncak tertinggi sebuah gunung itu indah, dapat diibaratkan saat kita sudah berada pada puncak keberhasilan, saat itulah kita harus tetap bersyukur, menjadi seseorang yang rendah hati, dan tidak menyombongkan diri. Intinya dalam keadaan susah ataupun bahagia, kita harus tetap berdoa, rendah hati, semangat, dan pantang menyerah dalam hidup.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGUMUMAN LOLOS SELEKSI BERKAS OPEN RECRUITMENT SOBAT PENGAJAR 13

PENGUMUMAN LOLOS TAHAP MICROTEACHING 1 OPEN RECRUITMENT SOBAT PENGAJAR 13 UKM UNEJ MENGAJAR

Pengumuman Lolos Seleksi Tahap Wawancara Calon Sobat Pengajar 13