Ujar Membuat Pengabdian Jadi Candu
Hay, saya
adalah gadis asal kediri yang lahir pada tanggal 19 Agutus 1997 dan sedang
berjuang untuk mendapatkan gelar S.Farm.,Apt. Tak apalah ya kalimat pertamanya
basa basi perkenalan J.
Sekarang masuk ke bab II pembahasan, apa sih yang terlintas dipikiranmu saat
mendengar kata pengabdian? Menurut kalian apa itu pengabdian? Kayak gimana sih
Pengabdian? Kalo ada yang jawab menurut KBBI Pengabdian adalah proses,cara,
perbuatan mengabdi atau mengabdikan. Ya okelaah, sekalian belajar Bahasa
Indonesia nih.
Setiap orang itu
pasti mempunyai makna sendiri untuk kata pengabdian. Ada yang berpendapat
pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa tindakan , pikiran dan tenaga. Ada
juga yang bilang pengabdian itu membantu tanpa pamrih dan lain sebagainya.
Dilihat lihat intinya sih sama. Bagi saya, pengabdian adalah salah satu sumber
kebahagian. Suatu kegiatan yang bisa membuat melek tentang kehidupan, sadar bahwa ikhlas dalam membantu sesama
itu menyenangkan.
Niatan awal
ingin melakukan pengabdian muncul waktu saya duduk dibangku SMP berawal dari
melihat Orang tua yang membantu bocah yatim piatu. semenjak saat itu saya
tergugah, meskipun sedikit, karena saya masih ABG labil dan alay, yaa jadinya
hanya elok elok bawang.Waktu SMA bisa
dibilang itu pengabdian pertama kali
saya , khususnya dalam bidang pendidikan. Saat itu saya melihat dilingkungan
sekitar saya banyak anak anak SMP putus sekolah, hamil duluan, balapan
liar,banyak cabe-cabean. Saya mendekati
1 anak panggilannya Tini kelas 3 SMP tinggalnya tidak jauh dari rumah.
Dia tetangga dekat, syukurnya masih ada sedikit kemauan belajar, mau meneruskan
di SMK katanya, biar bisa cepat bantu keluarga.
Saat itu saya
membantu dia belajar, mbedah materi
yang dia belum paham, istilahnya les lah. Lewat Tini, saya mencoba mendekati
teman temannya. Singkat cerita, saya tidak mencoba mendekati mereka lagi karena
beberapa faktor salah satunya karena waktu dan salah duanya karena takut. Takut
dihadang ditengah jalan dan dikeroyok J.
Saat itu saya dan Tini juga sudah jarang bertemu. Singkat cerita lagi, tidak
tau bagaimana ada Ibu ibu datang kerumah dan bilang anaknya mau les disini, awalnya
saya menolak secara halus, lalu Beliau cerita sedikit tentang si anak ,karena
saya sungkan dan kasihan melihat perekonomiannya, saya menerimanya. Itu adalah
awal bagaimana saya bisa membuka ‘les lesan tanpa dipungut biaya’
Perihal
tuntutan sekolah saya kegiatan ini tidak berlangsung lama, hanya sekitar 6
bulan. Mulai darisini saya ingin melanjutkan pengabdian. Setelah saya duduk
dibangku kuliah, saya dipertemukan dengan Ujar. Cocok, ini yang saya mau, ini yang
saya cari. Beberapa hari setelah saya resmi jadi sobat pengajar, saya dan kawan
kawan terjun langsung ke SD binaan, MI Ar Roman Bangeran. Disitu saya berkata
dalam hati, ini tempat saya. Bertemu tatapan tatapan polos adik adik, tingkah
nya yang super membuat rindu. Rasanya kurang hanya 1 hari dalam seminggu
bertemu mereka.
Hal yang
paling membuatku terkesan adalah saat kami, SP5 Bangeran mengadakan Sekolah
Alam. Kami menyusuri desa sekitar MI Ar rohman, bercerita tentang monyet liar
yang suka nyakar, dan saya sempat di privat bahasa madura dengan adik adik.
Sewaktu berjalan di tengah perkebunan karet, ada siswi bernama siti mendekat
dan memberikan setangkai bunga liar, diikuti oleh teman temannya yang lain. Meskipun
hanya bunga liar, tapi mampu membuat hatiku terenyuh. Huhu jadi mau nangis,
ternyata saya lebay ya J
Momen yang
tidak bisa saya lupakan adalah saat kami SP5 dan adik adik mandi disungai. Saya
yang awalnya tidak mau basah, akhirnya nyemplung
juga karena melihat keseruan mereka. Pada saat acara perpisahan dengan adik
adik pangeran, ada 1 siswi yang memang sudah dari dulu tasnya sobek sobek dan
tak layak pakai. Saat itu kami SP5 memberikannya tas baru. Tatapannya berbinar
binar menandakan dia senang. Beberapa bulan setelah perpisahan saya datang lagi
ke Bangeran untuk mendampingi Calon Sobat Pengajar. Dan saya disambut... dari
kejauhan mereka lari dan memeluk saya. Kebahagian tersendiri rasanya. Siswi
yang pernah kami berikan tas berkata ‘makasih kak ,ini tasnya saya pakai
terus’. Mulai muncul rasa ingin terus melakukan pengabdian. Bagaimana tidak,
jika setiap datang adik adik selalu berlari dengan semangat dan berebut salim, jika mereka selalu menanyakan
apakah Minggu depan kesini lagi.. dari sini rasanya pengabdian menjadi candu.
Saya yang
dulunya hanya memiliki satu mimpi pengabdian, sekarang memiliki banyak mimpi pengabdian. Mungkin
orang lain menganggapnya gila tapi percayalah pengabdian itu salah satu sumber
kebahagiaan. Hidup itu singkat, setidaknya jadilah orang yang berguna untuk
lingkungan sekitar. Itung itung juga buat investasi akhirat. Terima kasih sudah
membaca curhatan atau apalah yaa..
CR.Yesida
unchh������
BalasHapusKeeeyyyyeeeennn, bener banget pengabdian itu sumbernya kebahagiaan
BalasHapusUnchh cabecuu ������
BalasHapusMumumumuu 😘😘❤
BalasHapus