WATIYA MOTOHILA HULANTHALO
Cerita ini mungkin akan acak, tidak berurutan dan mungkin penggunaan kata atau kalimatnya sedikit berantakan. Tapi kenangan indah ini ingin tetap saya bagikan. Mungkin nanti jika kenangan itu hilang dari ingatan melalui cerita ini saya bisa mengingatnya kembali. Mungkin untuk saat ini kenangan itu masih segar dan indah sekali. Tapi entah satu dua bahkan sepuluh tahun lagi kenangan itu akan bertahan atau malah menguap tak berbekas. Cerita ini mungkin kan terlalu panjang bahkan berbelit-belit karena memang kesalahan ada pada saya sebagai penulis. Hulonthalo ( bahasa Gorontalonya Gorontalo ), pertama menginjakkan kaki di tanah itu disadarkan bahwa saya tidak lagi ada di tanah jawa, suara abang-abang tukang taksi bahkan tukang becak dengan dialek khasnya sangat terdengar dan amasih asing ditelinga. Semua mahasiswa dari berbagai universitas yang tersebar di seluruh Indonesia berkumpul tumah ruah di tanah Hulonthalo. Kita membawa nama almamater kita masing-masing. Pertukaran budaya pas