BOOKREADER ONLINE : Sosok Inspiratif Dibalik Keterbatasan
Sosok Inspiratif Dibalik Keterbatasan
Kekurangan mereka tak menjadikan mereka berkecil hati
Sumber foto : antarafoto.com
1. Anjas
Pramono
Anjas didiagnosis mengidap kelainan tulang bernama peyakit osteo genesis imperfecta. Kelainan ini berupa pengeroposan tulang dan merapuhnya tulang ketika masih kanak-kanak. Keterbatasan kondisi tubuh Anjas tidak membuat dia patah semangat. Ketika usianya belum genap 22 tahun, Anjas sudah memiliki sembilan medali internasional. Menggeluti dunia riset dan IT, mahasiswa Teknik Informatika UB ini berhasil membuat aplikasi bernama Difodeaf (dictionary for deaf). Aktif sebagai anggota Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) bahkan juga ditunjuk menjadi ketua Rayon Fakultas Teknik dan juga Ketua Komisariat Universitas Brawijaya membuat dia terbiasa denga aspek leadership dan memudahkan dia lolos dalam program YSEALI. Anjas juga mendirikan Forum Mahasiswa Peduli Inklusi (Formapi) wadah bagi mereka yang difabel, Anjas juga telah membuat lima aplikasi yang berbasis android dan sebagian besar berkaitan dengan isu disabilitas.
Sumber: https://tokohinspiratif.id/anjas-pramono/
2. Doddy
Kurniawan Kaliri
Doddy
adalah seorang diabilitas daksa walaupun begitu beliau aktif membangun usaha
bersifat inklusif. Pengusaha UMKM ini berkeinginan agar kaum difabel bisa
memiliki kemampuan untuk bekerja serta mendapat perlakuan yang setara dengan
orang lain. Beliau juga aktif mengadvokasikan program pembangunan dan anggaran
pemerintah untuk disabilitas. Bagi rekan-rekan sesama difabel, beliau adalah
lidah penyambung informasi baik dari pemerintah maupun kalangan dunia usaha dan
pendidikan.
Sumber: https://tokohinspiratif.id/doddy-kurniawan-kaliri/
3. M. Joni
Yulianto
M.
Joni Yuliatno merupakan Ketua Dewan Pengawas Sasana Inklusi dan Gerakan
Advokasi Difabel (Sigab). Tumbuh sebagai seorang tunanetra mengukuhkan dirinya
sebagai kesetaraan difabel. Joni bersama Sigab telah berhasil mendorong
pemerintah untuk meratifikasi konvensi Hak Penyandang Disabilitas pada tahun
2011, kemudian menjadi inisiasi lahirnya UU No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang
Disabilitas.
Sumber: https://tokohinspiratif.id/joni-yulianto/
4. Annisa
Rahmania
Annisa Rahmania adalah seorang wanita tunarungu yang memiliki banyak talenta. Menari, ahli desain visual, hingga profesi sebagai Master of Ceremonies (MC). Annisa juga ikut serta dalam sebuah organisasai yang bergerak untuk menyadarkan masyarakat mengenai posisi kaum disabilitas. Annisa merupakan pegiat Young Voice Indonesia. Disana ia mengikuti pelatihan antara lain kepemimpinan, kepenulisan, advokasi, dan pemanduan CPRD (Convention on the Right of Person with Disabilities) dan media yang sukses menjadikan dia perwakilan Indonesia dalam festival seni Unlimited Disability Arts UK. Salah satu proyek yang dibuat Annisa adalah proyek pembuatan buku ilustrasi tentang Undang-undang Disabilitas yang mudah dipahami oleh disabilitas intelektual.
Sumber: https://tokohinspiratif.id/annisa-rahmania/
Komentar
Posting Komentar