UNEJ Mengajar for TANOKER Ledokombo.

UNEJ Mengajar(UJAR) yang di wakili oleh Sobat Volunteer setiap 2 kali sebulan yang pelaksanaannya tiap hari minggu membantu menjadi tutor minggu ceria di komunitas belajar Tanoker Ledokombo. Komunitas belajar ini terletak dibagian timur kabupaten Jember dengan jarak sekitar 25 KM dari pusat kota, dengan semangat mengabdi yang tinggi dan keikhlasan yang tak terbatas para sobat UJAR ini jam 06.30 pagi sudah siap berangkat untuk berbagi semangat dan inspirasi untuk adik-adik peserta minggu ceria. Di komunitas belajar ini, para sobat UJAR mengisi berbagai materi untuk di transfer ke peserta didiknya, antara lain tentang kesehatan, kesenian, sains, dan berbagai bidang ilmu lainnya. Berikut ulasan tim UJAR untuk TANOKER;
                            TANOKER, KEPOMPONG SANG PANGERAN EGRANG



Tanoker adalah kawah candradimuka bagi para pangeran yang siap menjadi bakal titisan raja di masa yang akan datang. Raja disini bukan berarti mereka semua adalah titisan kerajaan majapahit ataupun kerajaan singosari yang ada di Nusantara. Iya, bukan. Itu semua adalah pengibaratan. Bukan karena tidak akan terjadi, melainkan pengibaratan ini cocok digunakan, mengingat mereka semua adalah para tunas bangsa, cikal bakal, titik penentu kejayaan indonesia dimasa yang akan datang. Iya, mengapa tidak. Mereka semua adalah para pelajar cilik berusia kurang lebih 7 sampai 13 tahun yang bersama membulatkan tekad, bersatu dalam sebuah komunitas pembelajar, dimana disana tidak mengenal kamus kesedihan, tidak mengenal kata putus asa dan berpura-pura. Disanalah hanyalah tempat teruntuk para anak-anak bangsa dari tanah air utamanya belahan ledokombo, salah satu kecamatan yang ada di kawasan kabupaten jember, jawa timur. Disana Mereka diajarkan bagaimana mengeja makna sahabat, menela’ah arti belajar, dan mencerna kalimat ‘aku pemimpin yang ksatria juga berbudi’. Disanalah tempat anak-anak bermain, bukan mencari kesenangan belaka, melainkan lebih dari itu, di bumi mereka berpijak, di langit mereka berteduh, mereka mempelajari makna kehidupan, menyiapkan bekal untuk menyambut lambaian tangan cita dan rangkulan lembut impian. Disanalah, di komunitas tanoker mereka belajar.

Segala puji bagi Tuhan Semesta Alam, atas dipertemukannya kami, sahabat UJAR (Universitas Jember mengajar) dengan tanoker dan para adik-adik inspirasi masa depan. Berkat jasa ibu ciciek dan lek Hang (nama akrab dari pasangan suami istri pemilik tanoker), kami bisa bergabung, meskipun sebatas menanamkan kata ‘semangat’, kata ‘belajar’, dan kata ‘cita’ kepada mereka. Kami yakin itu adalah permadani yang mengantarkan mereka menuju karya yang luar biasa.

Salah satunya adalah tentang Egrang, ya, pasti sebagian dari kita sudah mengenalnya di masa kecil dulu. Cukup sulit bagi saya mendefinisikan sesuai dengan apa yang ada di buku ataupun di referensi lainnya. Sederhananya, egrang adalah sebuah permainan tradisional asli indonesia terbuat dari bambu(dulunya) yang dibentuk seperti huruf L untuk digunakan sebagai alat berjalan. (semoga definisi yang rumit dari saya ini sudah mewakili pengertian egrang, meskipun saya tidak yakin). Intinya, dibutuhkan keahlian khusus dalam menggunakannya.

Sebetulnya bukan tentang egrang yang akan saya sampaikan, melainkan, egrang ini merupakan alat pembelajaran utama bagi pangeran-pangeran di tanoker ini dalam menanamkan harapan dan cita yang tinggi di hati mereka. Meskipun komunitas tanoker ini berkegiatan efektif setiap hari minggu saja, namun berkat cahaya inspirasi yang menerangi benak dan pikiran mereka, sudah banyak karya yang tercipta, sudah banyak benih yang berbuah. Diantaranya, penampilan ‘tari egrang’ sudah dikenalkan di mancanegara seperti thailand dan singapore, penampilan tari egrang ini juga sudah masuk dalam sorotan kamera IMB 3 (Indonesia Mencari Bakat 3), dan waktu dekat kemarin, alhamdulillah, tanoker sudah masuk dalam acara SI BOLANG TRANS 7.

Bermula dari kesederhanaan, harapan yang sederhana, cita yang sederhana, inspirasi yang sederhana. berlandaskan cinta dan kasih sayang sosok seorang ibu dan bapak kepada anaknya, sosok seorang pendidik kepada muridnya, sosok seorang kakak kepada adiknya. Tanoker, dengan cukup mengawali aktivitasnya dengan berdoa, menari, bermain, belajar segala apa yang mereka ingin ketahui dari isi dunia, membaca, mengamati, dan tersenyum melewati hari, disanalah tercipta sebuah inspirasi, disanalah tercipta sebuah inovasi, disanalah tercipta sosok seorang pangeran, bukan ahli memainkan pedang, melainkan ahli menarikan egrang. Diatas egrang mereka berbagi keceriaan, bertukar pandangan, dan berasah kemampuan. Di tanoker, mereka adalah ulat, yang berproses menjadi kepompong, siap bermetamorfosis, yakinlah, meskipun  mereka dulunya adalah pangeran egrang, kelak, mereka kan melebarkan sayapnya, menebar keindahan, kaya akan inspirasi, kental akan budi pekerti, hidup mengukir sejarah. Mengharumkan nama bangsa. Melalui tanoker, kepompong kan menjadi kupu-kupu, dan pangerang egrang pun kan menjadi raja yang ksatria dan berbudi. Untuk indonesia, mereka siap mengabdi.
*Tulisan dari tim UJAR untuk Tanoker..

Pengukir inspirasi, 
Fatih el-luqmani
(oleh: Luqman Suyanto Putra(FKM 10) ~ divisi Human Resource Development UJAR)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGUMUMAN LOLOS SELEKSI BERKAS OPEN RECRUITMENT SOBAT PENGAJAR 13

PENGUMUMAN LOLOS TAHAP MICROTEACHING 1 OPEN RECRUITMENT SOBAT PENGAJAR 13 UKM UNEJ MENGAJAR

Pengumuman Lolos Seleksi Tahap Wawancara Calon Sobat Pengajar 13