Bookreader Online : Hal-Hal Unik Suku Asmat

Indonesia kaya akan ragam rupa keelokan suku, budaya dan bahasa. Sudah sepatutnya kita sebagai penerus bangsa mengenal, memahami dan menjaga kebudayaan Indonesia agar tidak diklaim menjadi budaya negara lain. Salah satunya suku Asmat, suku terbesar dari suku-suku lain di Papua. Suku ini juga terkenal dengan ukirannya yang unik dan terkenal di seluruh dunia bahkan seniman terkenal Eropa, Pablo Picasso mengagumi seni ukir suku Asmat.

1. Keturunan Dewa

Suku Asmat lahir dari titisan Dewa Fumeripitsy yang terluka, lalu dirawat oleh seekor flaminggo. Setelah sembuh sang Dewa mengukir dua patung yang sangat indah. Sang Dewa menari tanpa henti sehingga kedua patung tersebut hidup dan menjadi pasangan pertama nenek moyang suku Asmat.

Sumber: indonesiakaya.com

Sumber foto: indonesiakaya.com

2. Pengukir Handal

Ukiran Asmat memiliki ciri khas rapi, motif ragam, detail ukiran rumit dan garis-garis tribal khas Asmat membuat ukiran ini terkenal ke mancanegara. Makna motif ukiran yang paling utama sebagai tanda kehadiran nenek moyang, kemudian simbal hewan, pepohonan, dan manusia simbol kepercayaan kekuatan alam.

Sumber : indonesiakaya.com

Sumber foto : rimbakita.com


3. Tradisi Maskawin


Benda-benda yang dijadikan maskawin seperti kapak batu, busur dan panah, ukiran kepala dan batu bintang. Tradisi ini sebagai ukuran kematangan dan kemampuan pihak laki-laki. Sedangkan kuantitas maskawin sebagai tanda nilai seorang perempuan.

Sumber : artikel “Tradisi Suku Asmat dalam Roman Namaku Teweraut Karya Ani Sekarnigsih” ditulis oleh Insum Malawat dan Hengki Mofu

Sumber foto : indonesiakaya.com

4. Makna Warna Lukisan Tubuh Suku Asmat

Warna merah pada lukisan di tubuh masyarakat suku Asmat ialah warna darah sebagai tanda keberanian. Warna putih ialah warna tulang sebagai lambang kesucian. Sedangkan warna hitam menandakan kulit.

Sumber : lifestyle.okezone.com

Sumber foto : zonadamai.com


5. Rumah Bujang

Rumah ini ditinggali oleh kaum laki-laki yang belum menikah. Namun rumah ini juga dapat digunakan seluruh penduduk disekitar seperti untuk berkumpul bagi pemuka adat, rapat desa, penentuan strategi perang, pesta adat, penyambutan tamu dan segala kegiatan bersifat tradisi.
Sumber: indonesiakaya.com
Sumber foto: indonesiakaya.com


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGUMUMAN LOLOS SELEKSI BERKAS OPEN RECRUITMENT SOBAT PENGAJAR 13

PENGUMUMAN LOLOS TAHAP MICROTEACHING 1 OPEN RECRUITMENT SOBAT PENGAJAR 13 UKM UNEJ MENGAJAR

Pengumuman Lolos Seleksi Tahap Wawancara Calon Sobat Pengajar 13